Sejarah Masuknya
Agama Islam ke Indonesia
Setelah berakhirnya kerajaan Hindu-Budha di indonesia berdirilah kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia,
antrara lain: kerajaan Samudra Pasai, Aceh, Demak, Pajang, Mataram, Banten,
Cirebon, Makasar, Ternate, Tidore dan Banjar. Namun, untuk kerajaan-kerajaan
tersebut akan dibahas pad artikel selanjutnya. Kali ini kita akan membahas
proses masuknya Agama Islam ke Indonesia.
Islam lahir di Mekah tahun 611
Masehi dengan ditandai dengan turunnya ayat AlQuran yang pertama. Mula-mula
ajaran ini berkembang di Mekah dan Madinah, kemudian berkembang di seluruh
Timur Tengah, Eropa Selatan dan ke wilayah timur hingga ke Indonesia.
Mulanya Islam dibawa oleh para
pedagang Gujarat, kemudian diikuti oleh orang-orang Arab dan Persia. Para
pedagang ini pada umumnya memeluk Islam. Sambil berdagang mereka menyebarkan
ajran Islam di tempat-tempat mereka berlabuh.
Ada beberapa pendapat mengenai
masuknya Islam ke Indonesia. Pendapat tersebut mereka kemukakan berdasarkan
bukti-bukti yang ditemukan. Pendapat yang menyatakan pengaruh Islam mulai masuk
ke Indonesia adalah antara abad ke-7 dan ke-8. Pendapat ini mendasarkan bukti
pada abad tersebut telah terdapat perkampungan orang ISlam di sekitar Selat
Malaka..
Pendapat lain menyatakan pengaruh
Islam mulai masuk ke Indonesia abad ke-11. Pendapat ini mendasarkan bukti pada
sebuah batu nisan Fatimah binti Maimun yang dikenal dengan Batu Leran di daerah
Tuban Jawa Timur yang berangka tahun 1082 Masehi
1. A. Proses Masuk dan
Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia
Proses
masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia menurut Ahmad Mansur Suryanegara
dalam bukunya yang berjudul Menemukan Sejarah, terdapat 3 teori yaitu:
-
Teori Gujarat,
-
Teori Makkah dan
-
Teori Persia.
Ketiga
teori tersebut di atas memberikan jawaban tentang permasalah waktu masuknya
Islam ke Indonesia, asal negara dan tentang pelaku penyebar atau pembawa agama
Islam ke Nusantara. Untuk mengetahui lebih jauh dari teori-teori tersebut,
silahkan Anda simak uraian materi berikut ini;
1. Teori Gujarat
Teori
berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad 13 dan pembawanya
berasal dari Gujarat (Cambay), India. Dasar dari teori ini adalah:
1. Kurangnya fakta yang
menjelaskan peranan bangsa Arab dalam penyebaran Islam di Indonesia.
2. Hubungan dagang Indonesia
dengan India telah lama melalui jalur Indonesia – Cambay – Timur Tengah –
Eropa.
1. Adanya batu nisan Sultan
Samudra Pasai yaitu Malik Al Saleh tahun 1297 yang bercorak khas Gujarat.
Pendukung
teori Gujarat adalah Snouck Hurgronye, WF Stutterheim dan Bernard H.M. Vlekke.
Para ahli yang mendukung teori Gujarat, lebih memusatkan perhatiannya pada saat
timbulnya kekuasaan politik Islam yaitu adanya kerajaan Samudra Pasai. Hal ini
juga bersumber dari keterangan Marcopolo dari Venesia (Italia) yang pernah
singgah di Perlak
(
Perureula) tahun 1292. Ia menceritakan bahwa di Perlak sudah banyak penduduk
yang memeluk Islam dan banyak pedagang Islam dari India yang menyebarkan ajaran
Islam.
2. Teori Makkah
Teori
ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan terhadap teori lamayaitu
teori Gujarat. Teori Makkah berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada
abad ke 7 dan pembawanya berasal dari Arab (Mesir). Dasar teori ini adalah:
1. Pada abad ke 7 yaitu tahun
674 di pantai barat Sumatera sudah terdapat perkampungan Islam (Arab); dengan
pertimbangan bahwa pedagang Arab sudah mendirikan perkampungan di Kanton sejak
abad ke-4. Hal ini juga sesuai dengan berita Cina.
2. Kerajaan Samudra Pasai
menganut aliran mazhab Syafi’i, dimana pengaruh mazhab Syafi’i terbesar pada
waktu itu adalah Mesir dan Mekkah. Sedangkan Gujarat/India adalah penganut
mazhab Hanafi.
Pendukung
teori Makkah ini adalah Hamka, Van Leur dan T.W. Arnold. Para ahli yang
mendukung teori ini menyatakan bahwa abad 13 sudah berdiri kekuasaan politik
Islam, jadi masuknya ke Indonesia terjadi jauh sebelumnya yaitu abad ke 7 dan
yang berperan besar terhadap proses penyebarannya adalah bangsa Arab sendiri.
3. Teori Persia
Teori
ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad 13 dan pembawanya berasal
dari Persia (Iran). Dasar teori ini adalah kesamaan budaya Persia dengan budaya
masyarakat Islam Indonesia seperti:
1. Peringatan 10 Muharram atau
Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad, yang sangat
di junjung oleh orang Syiah / Islam Iran. Di Sumatra Barat peringatan tersebut
disebut dengan upacara Tabuik/Tabut. Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan
pembuatan bubur Syuro.
2. Kesamaan ajaran Sufi yang
dianut Syaikh Siti Jennar dengan sufi dari Iran yaitu Al – Hallaj.
3. Penggunaan istilah bahasa
Iran dalam sistem mengeja huruf Arab untuk tandatanda bunyi Harakat.
4. Ditemukannya makam Maulana
Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik..
Ketiga
teori tersebut, pada dasarnya masing-masing memiliki kebenaran dan
kelemahannya. Maka itu berdasarkan teori tersebut dapatlah disimpulkan bahwa
Islam masuk ke Indonesia dengan jalan damai pada abad ke – 7 dan mengalami
perkembangannya pada abad 13. Sebagai pemegang peranan dalam penyebaran Islam
adalah bangsa Arab, bangsa Persia dan Gujarat (India).
Beberapa Pendapat lain Tentang Awal Masuknya Islam
di Indonesia.
1. Islam
Masuk ke Indonesia Pada Abad ke 7:
1. Seminar masuknya islam di
Indonesia (di Aceh), sebagian dasar adalah catatan perjalanan Al mas’udi,
yang menyatakan bahwa pada tahun 675 M, terdapat utusan dari raja Arab Muslim
yang berkunjung ke Kalingga. Pada tahun 648 diterangkan telah ada koloni Arab
Muslim di pantai timur Sumatera.
2. Dari Harry W. Hazard dalam
Atlas of Islamic History (1954), diterangkan bahwa kaum Muslimin masuk ke
Indonesia pada abad ke-7 M yang dilakukan oleh para pedagang muslim yang selalu
singgah di sumatera dalam perjalannya ke China.
3. Dari Gerini dalam Futher
India and Indo-Malay Archipelago, di dalamnya menjelaskan bahwa kaum Muslimin
sudah ada di kawasan India, Indonesia, dan alaya antara tahun 606-699 M.
4. Prof. Sayed Naguib Al Attas
dalam Preliminary Statemate on General
Theory of Islamization of Malay-Indonesian Archipelago (1969), di
dalamnya mengungkapkan bahwa kaum muslimin sudah ada di kepulauan Malaya-Indonesia pada 672 M.
Theory of Islamization of Malay-Indonesian Archipelago (1969), di
dalamnya mengungkapkan bahwa kaum muslimin sudah ada di kepulauan Malaya-Indonesia pada 672 M.
5. Prof. Sayed Qodratullah
Fatimy dalam Islam comes to Malaysia
mengungkapkan bahwa pada tahun 674 M. kaum Muslimin Arab telah
masuk ke Malaya.
mengungkapkan bahwa pada tahun 674 M. kaum Muslimin Arab telah
masuk ke Malaya.
6. Prof. S. muhammmad Huseyn
Nainar, dalam makalah ceramahnay
berjudul Islam di India dan hubungannya dengan Indonesia, menyatakan bahwa beberapa sumber tertulis menerangkan kaum Muslimin India pada tahun 687 sudah ada hubungan dengan kaum muslimin Indonesia.
berjudul Islam di India dan hubungannya dengan Indonesia, menyatakan bahwa beberapa sumber tertulis menerangkan kaum Muslimin India pada tahun 687 sudah ada hubungan dengan kaum muslimin Indonesia.
7. W.P. Groeneveld dalam
Historical Notes on Indonesia and Malaya
Compiled From Chinese sources, menjelaskan bahwa pada Hikayat Dinasti T’ang memberitahukan adanya Aarb muslim berkunjung ke
Holing (Kalingga, tahun 674). (Ta Shih = Arab Muslim).
Compiled From Chinese sources, menjelaskan bahwa pada Hikayat Dinasti T’ang memberitahukan adanya Aarb muslim berkunjung ke
Holing (Kalingga, tahun 674). (Ta Shih = Arab Muslim).
8. T.W. Arnold dalam buku The
Preching of Islam a History of The
Propagation of The Moslem Faith, menjelaskan bahwa Islam datang dari Arab ke Indonesia pada tahun 1 Hijriyah (Abad 7 M).
Propagation of The Moslem Faith, menjelaskan bahwa Islam datang dari Arab ke Indonesia pada tahun 1 Hijriyah (Abad 7 M).
2. Islam
Masuk Ke Indonesia pada Abad ke-11:
1. Satu-satunya sumber ini
adalah diketemukannya makam panjang di daerah Leran Manyar, Gresik, yaitu makam
Fatimah Binti Maimoon dan rombongannya. Pada makam itu terdapat prasati huruf
Arab Riq’ah yang berangka tahun (dimasehikan 1082).
3. Islam
Masuk Ke Indonesia Pada Abad Ke-13:
1. Catatan perjalanan
marcopolo, menyatakan bahwa ia menjumpai adanya kerajaan Islam Ferlec (mungkin
Peureulack) di aceh, pada tahun 1292 M.
2. K.F.H. van Langen,
berdasarkan berita China telah menyebut adanya
kerajaan Pase (mungkin Pasai) di aceh pada 1298 M.
kerajaan Pase (mungkin Pasai) di aceh pada 1298 M.
3. J.P. Moquette dalam De
Grafsteen te Pase en Grisse Vergeleken Met
Dergelijk Monumenten uit hindoesten, menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 13.
Dergelijk Monumenten uit hindoesten, menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 13.
4. Beberapa sarjana barat
seperti R.A Kern; C. Snouck Hurgronje; dan
Schrieke, lebih cenderung menyimpulkan bahwa Islam masuk ke
Indonesia pada abad ke-13, berdasarkan saudah adanya beberapa
kerajaaan islam di kawasan Indonesia.
Schrieke, lebih cenderung menyimpulkan bahwa Islam masuk ke
Indonesia pada abad ke-13, berdasarkan saudah adanya beberapa
kerajaaan islam di kawasan Indonesia.
Para
Pembawa islam ke Indonesia
Sebelum pengaruh islam masuk ke
Indonesia, di kawasan ini sudah terdapat kontak-kontak dagang, baik dari Arab,
Persia, India dan China. Islam secara akomodatif, akulturasi, dan sinkretis
merasuk dan punya pengaruh di arab, Persia, India dan China. Melalui
perdagangan itulah Islam masuk ke kawasan Indonesia. Dengan demikian bangsa
Arab, Persia, India dan Cina memiliki andil dalam melancarkan perkembangan Islam
di kawasan Indonesia. Diantara pembawa agama Islam tersebut adalah :
1. Gujarat (India), pedagang Islam dari Gujarat menyebarkan Islam dengan bukti-bukti antar lain : ukiran batu nisan gaya Gujarat dan adat istiadat budaya India Islam.
2. Persia, pedagang Persia menyebarkan Islam dengan beberapa bukti antara lain : gelar “Syaikh” bagi raja-raja di Indonesia, pengaruh aliran “Wihdatul Wujud” (Syaikh Siti Jenar) dan pengaruh madzab Syi’ah (Tabut Hasan dan Husen).
3. Arab, pedagang Arab banyak menetap di pantai-pantai kepulauan Indonesia, dengan bukti antara lain : adanya komunitas Arab dari Oman, Hadramaut, Basrah, dan Bahrein untuk menyebarkan islam di lingkungan sekitar Sumatra, Jawa, dan Malaka, munculnya nama “kampong Arab” dan tradisi Arab di lingkungan masyarakat, yang banyak mengenalkan islam.
4. Cina, pedagang dan angkatan laut Cina (Ma Huan, Laksamana Cheng Ho/Dampo awan) mengenalkan Islam di pantai dan pedalaman Jawa dan sumatera, dengan bukti antara lain : Gedung Batu di Semarang (masjid gaya Cina), beberapa makam Cina muslim dan wali yang keturunan Cina.
Dari beberapa bangsa yang membawa Islam ke Indonesia pada umumnya menggunakan pendekatan cultural, sehingga terjadi dialog budaya dan pergaulan sosial yang penuh dengan toleransi dan saling menghormati.
Faktor – factor yang mempengaruhi
penyebaran agama islam di Indonesia
Secara umum dapat dikatakan bahwa
proses penyebaran Islam di Indonesia berlangsung secara damai. Hal itu sangat
berbeda dengan proses penyebaran Islam ke Eropa yang berlangsung melalui jalur
peperangan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penyebaran Islam di Indonesia
berlangsung secara damai, di antaranya;
a. Masyarakat Indonesia sangat percaya bahwa ada kekuatan yang mengendalikan alam beserta seluruh isinya, di luar kekuatan yang ada pada diri manusia.
b. Para pedagang sebagai pembawa ajaran Islam ke Indonesia tidak pernah memaksa orang lain untuk memeluk agama Islam.
c. Masyarakat Indonesia sangat mengutamakan kehidupan bermasyarakat yang tenang, tenteram, dan damai. Islam dapat memberikan pedoman dalam membangun kehidupan bermasyarakat yang penuh keadilan, tanpa membedakan status, suku, keyakinan, dan lain sebagainya.
d. Di samping itu, masyarakat Indonesia percaya bahwa ada kehidupan yang abadi setelah manusia meninggal dunia.
e. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang pathernalistik. Artinya, perilaku masyarakat sangat bergantung pada pimpinannya.
a. Masyarakat Indonesia sangat percaya bahwa ada kekuatan yang mengendalikan alam beserta seluruh isinya, di luar kekuatan yang ada pada diri manusia.
b. Para pedagang sebagai pembawa ajaran Islam ke Indonesia tidak pernah memaksa orang lain untuk memeluk agama Islam.
c. Masyarakat Indonesia sangat mengutamakan kehidupan bermasyarakat yang tenang, tenteram, dan damai. Islam dapat memberikan pedoman dalam membangun kehidupan bermasyarakat yang penuh keadilan, tanpa membedakan status, suku, keyakinan, dan lain sebagainya.
d. Di samping itu, masyarakat Indonesia percaya bahwa ada kehidupan yang abadi setelah manusia meninggal dunia.
e. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang pathernalistik. Artinya, perilaku masyarakat sangat bergantung pada pimpinannya.
Saluran
Penyebaran Agama Islam Di Indonesia
Dalam penyebaran Islam di Indonesia
terdapat beberapa cara atau metode yang dipergunakan, antara lain yaitu:
- 1. Perdagangan
Pada tahap awal, saluran yang
dipergunakan dalam proses islamisasi di Indonesia adalah perdagangan. Hal ini
dapat diketahui melalui adanya kesibukan lalulintas perdagangan pada abad ke-7
M hingga abad ke-16 M yang melibatkan banyak bangsa-bangsa di dunia, termasuk
bangsa Arab, Persia, India, Cina, dan sebagainya. Mereka turut ambil bagian
dalam perdagangan di negri-negri bagian Barat, Tenggara, dan Timur Benua Asia.
Pada beberapa tempat, para penguasa jawa yang menjabat sebagai bupati-bupati
majapahit yang ditempatkan di pesisir pulau Jawa banyak yang masuk Islam.
Hubungan perdagangan ini
dimanfaatkan oleh para pedagang muslim sebagai sarana atau media dakwah. Sebab
dalam islam setiap muslim memiliki kewajiban untuk menyebarkan ajaran islam
kepada siapa saja dengan tanpa paksaan. Oleh karena itu ketika penduduk
nusantara banyak yang berinteraksi dengan para pedagang muslim, dan
keterlibatan mereka semakin jauh dalam aktivitas perdagangan, banyak diantara
mereka yang memeluk islam. Karena pada saat itu jalur-jalur strategis
perdagangan internasional hamper sebagian besar dikuasai oleh para pedagang
muslim. Oleh karena itu bila para penguasa local di Indonesia ingin terlibat
jauh dengan perdagangan internasional, maka mereka harus berperan aktif dalam
perdagangan internasional dan harus sering berinteraksi dengan para pedagang
muslim.
- 2. Perkawinan
Dari aspek ekonomi, para pedagang
muslim memiliki status sosial ekonomi yang lebih baik dari kebanyakan penduduk
pribumi. Hal ini menyebabkan para penduduk pribumi terutama para wanita yang
tertarik untuk manjadi istri para saudagar muslim. Hanya saja ada ketentuan
hukum islam, bahwa para wanita yang akan dinikahi harus di islamkan terlebih
dahulu.
- 3. Pendidikan
Pada lembaga inilah para ulama
memberikan pengajaran keilmuan islam melalui berbagai pendekatan sampai kemudian
kepada para santri yang mempelajari keilmuan islam mampu menyerap ilmu
keagamaan dengan baik. Lembaga pendidikan ini tidak membedakan status sosial
dan kelas, siapa saja yang berkeinginan mempelajari atau memperdalam islam,
diperbolehkan memasuki lembaga ini.
Dengan cara ini, maka agama islam
terus tersebar ke seluruh penjuru nusantara hingga akhirnya banyak penduduk
Indonesia yang menjadi muslim.
- 4. Tasawuf
Pada umumnya para pengajar tasawuf
adalah guru-guru pengembara dengan suka rela. Dengan tasawuf, bentuk islam yang
diajarkan kepada para penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam
pemikiran mereka yang sebelumnya memeluk hindu, sehingga ajaran islam dengan
mudah mereka terima.
- 5. Kesenian
Saluran islamisasi melalui kesenian
yang paling terkenal adalah wayang. Seperti diketahui bahwa Sunan Kalijogo
adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang. Dia tidak pernah
meminta upah materi akan tetapi Sunan Kalijogo hanya meminta kepada para
penonton untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.
Selain wayang, media yang
dipergunakan dalam penyebaran islam di Indonesia adalah seni bangunan, seni
pahat atau seni ukir, seni tari, seni music, dan seni sastra.
Sumber : http://fachrysyifaurrahman39.blogspot.com/2013/07/sejarah-masuknya-agama-islam-ke.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar